Rabu, 14 Maret 2012


“DIMANA UNDANG-UNDANG DASAR REPUBLIK INDONESIA 1945..?”
 (WHERE IS UUD RI 45…?)    
Lama tak terdengar gaung UUD 45, DIMANAKAH… Beliau..?
Tak terlihatlahkah olehMU sekarang ini Sekolah Mahal,Kebutuhan Pokok Melambung Harganya,BBM Naik Lagi,Orang Miskin Bertambah,Kesehatan Masih Mahal,Tingkat Pendidikan Masih Rendah,Korupsi Masih Banyak,Pembalakan Liar Semakin Liar,Keamanan Tak Terjamin.
…………….SADARKAH…KITA,ITU SALAH Siapa…?
Rakyat dijadikan bulan-bulanan PARA PEMIMPIN untuk MENGERUK KEKAYAAN  diri sendiri.
NEGARA di GADAIKAN  untuk isi kantong pribadi.
Para Pemimpin berlomba membenamkan RAKYAT dalam lautan APATISME. Brain Washing”ASAL KAMPUNG TENGAH AMAN”jadi andalan ampuh membungkam mulut rakyat.
PEMBODOHAN  jadi tujuan utama para pemimpin dan kemiskinan menjadi tolak ukur keberhasilan KEPEMIMPINAN. Mereka LUPA…..bahwa di dalam Undang – Undang Dasar Negara kita telah disebutkan bahwa,
“HAK MEMAJUKAN Kesejahteraan dan Mencerdaskan kehidupan bangsa sepenuhnya dilindungi oleh Negara dan disusun dalam Undang-Undang Dasar Negara Indonesia”
Jelaslah bagaimana posisi RAKYAT INDONESIA yang dalam Pendidikan,Perekonomian,dan Kesejahteraan Sosial kehidupan bernegara di Negara tercinta REPUBLIK INDONESIA,adalah Tanggung Jawab Negara sepenuhnya , yang pada saat ini SENGAJA DILUPAKAN kalau bisa malah di HAPUSKAN untuk kepentingan para PENGUASA…!!!!!!
Si Miskin pernah berkata ”Kebenaran tanpa Hukum adalah KETOLOLAN dan KEBODOHAN,Hukum tanpa kebenaran adalah PENIPUANdan KEMUNAFIKAN”
Mau dibawa kemana Rakyat Indonesia?
Dimana HUKUM dan KEBENARAN yang melindungi KAMI..?
Apakah KITA hanya berdiam diri saja? Ataukah hanya menerima nasib dari para penguasa? MANA sumbangsih nyata atau sekedar menyampaikan kalimat seperti kaum Nabi Musa yang dimurkai oleh Tuhan,”Anda saja yang bejuang,kami akan duduk-duduk disini disini saja sambil menunggu hasil perjuangan anda”                           
Tetapi dengan kecerdasan kita sebagai manusia,sangat tahu bahwa caci dan keluh kesah tak akan menjadikan negeri ini seperti yang kita inginkan…?
“Manusia belum bisa dikatakan mengabdi kepada tuhan,jika belum bias mengabdi kepada sesama manusia,serta menghargai seluruh ciptaannya”
Bumi tak bertiang
Langit pun tidak berjungjung
HARAPAN belum sirna!
Harus BANGKIT!!!
Mari kita KEMBALI KE UUD 45!!!  
Dapatkan bersama SOSOK PEMIMPIN  IDEAL yang dapat menyelamatkan dunia yang khususnya memakmurkan dan mensejahterakan INDONESIA  dari keterpurukan
Ini TANTANGAN buat kita RAKYAT  INDONESIA  dan  MOMOK buat PARA PENJAHAT  NEGARA!!!

Sabtu, 10 Maret 2012

Manusia Pemimpin

Manusia Pemimpin
(Manusia yang Kholifah)



 Seekor semut hanya pantas dan layak DIPIMPIN oleh semut sendiri. Seandainya  diluar semut, apapun persaratannya, tetap saja tidak akan memenuhi syarat.
Demikian pula terhadap MANUSIA, hanyalah MANUSIA yang pantas menjadi PEMIMPIN MANUSIA.


Apalagi MANUSIA adalah mahkluk TERMULIA dari semua mahkluk ciptaan-NYA. Selain itu MANUSIA juga sebagai kholifah NYA di atas bumi ini. Atas dasar itu, semua MANUSIA harus memiliki jiwa Kepemimpinan yang berdasarkan konsep TUHAN, atau kita sebut Manusia Pemimpin atau Manusia Kholifah.
Karena setidak-tidaknya manusia harus dapat memimpin dirinya.
Adapun Kepemimpinan dapat kita tumbuh kembangkan sehingga pengaruh kepemimpinan dapat berkembang, baik meliputi keluarga, lingkungan, dan sebagainya.
Kepemimpinan dapat berskala dan kapasitas kecil sampai besar, tergantung pada wilayah dan rentang kendalinya masing-masing.
Adapun ciri-ciri manusia pemimpin yang berdasarkan Al Qur’an dan As-Sunnah diantaranya sebagai berikut:



1.    Memiliki atau selalu mengarah dan menegakan Iman, Tauhid dan Ma’rifat kepada Allah SWT.
2.    Selalu meningkatkan dan mengembangkan DISIPLIN, KONSISTEN dan KOMITMEN dalam proses pendewasaan diri dan kematangan jiwa.
3.    Selalu mencari, menterjemahkan dan mengembangkan visi ALLAH kedalam tatanan Kehidupan, baik secara individu maupun kehidupan secara menyeluruh.
4.   Menempatkan segala sesuatu termasuk diri sendiri, dalam dan pada perspektif, sesuai Kebenaran NYA dan Hukum NYA.
5.    Memiliki jiwa Pelayan dan Penolong yang kuat serta rela berkorban dalam bentuk apapun diatas kepentingan diri sendiri.
6.    Selalu membangun dan silaturahmi yang efektif, produktif, kreatif dan rekreatif.
7.    Mengutamakan Kebersamaan diatas kepentingan pribadi/individu. Selalu berbuat dan menjaga untuk mengangkat derajat dan harkat sesama ataupun bersama.